Selasa, 06 September 2011

Wisata Pulau timur


WISATA BUDAYA LEMBAH BALIEM , DISTRIK WAMENA, KABUPATEN JAYAWIJAYA, PROFINSI PAPUA, INDONESIA
Pesona budaya lembah Baliem yang terletak di kabupaten Jayawijaya, Provinsi papua menjadi daya tarik tersendiri bagi wisatawan lokal maupun mancanegara. Satuhal yang membuat lembah Baliem terkenal adalah diselenggarakannya Festival Lembah Baliem, atau yang lebih dikenal dengan nama Festifal Lembah Baliem.
Festival Lembah baliem pertama kali diadakan pada tahun 1989, sebelum diadakannya festival tersebut, masyarakat di lembah Baliem yang terdiri dari Suku dani, Suku Lani, Suku Yali masih sering mengadakan perang antarsuku. Bagi mereka yang mendiami lembah baliem, perang merupakan tradisi yang dilakukan secara turun temurun. Selain itu perang juga memiliki makna yang dalam. Perang bukan ajang adu kekuatan antarsuku, namun juga merupakan perlambangan kesuburan dan kesejahteraan. Menuruk kepercayaan mereka yang mendiami Lembah Baliem, jika tidak dilakukan perang panen dan ternak babi tidak akan berhasil. Untuk menghindari jatuhnya korban dan dendam yang berlarut, pemerintah memberlakukan larangan atas perang antar suku sejak duapuluh tahun silam. Dan untuk mewadahi tradisi suku-suku di Papua ini dibuatlah Festival lembah Baliem yang menyertakan perang didalamnya. Festival ini berlangsung selama tiga hari dan diselenggarakan pada bulan Agustus. Namun, tidak hanya ketiga suku penghuni Lembah Baliem saja yang mengikuti Festival lembah Baliem, juga suku-suku lain yang tinggal di kabupaten Jayawijaya juga ikut berpartisipasi dalam festival ini
Keistimewaan
Pada Festival Lembah Baliem, perang antarsuku dimulai dengan penentuan skenario pemicu perang. Pemicu perang dapat berupa penculikan warga, pembunuhan anak warga, maupun penyerbuan ladang yang baru dibuka. Kemudian adanya pemicu tersebut akan menyebabkan warga lain akan membalas dendam sehingga perangpun dilakukan. Keunikan dari atraksi perang ini tidak menjadikan balas dendam atau permusuhan sebagai tema. Tema yang diusung justru ungkapan yang bernilai positif dengan harapan hari esok akan lebih baik dari hari ini.
Selain atraksi tersebut wisatawan juga dapat menyaksikan perlombaan memanah, melempar sage (melempar tongkat ke target yang telah ditentukan), puradan (permainan menggulirkan anyaman rotan) dan sikoko (permainan melemparkan pion ke sasaran yang telah ditentukan). Permainan tersebut juga dapat diikuti oleh wisatawan yang hadir saat festifal tersebut.
Akses untuk dapat sampai ke Lembah Baliem, pengunjung harus melewati bandara utama provinsi Papua, yakni Bandara Setani, pengunjung dapat mengakses dengan menggunakan maskapai penerbangan dari Jakarta, Surabaya atau Manado. Setibanya di bandara Setani, pengunjung dapat meneruskan perjalan dengan pesawat jenis Hercules ataupun Twin Otter menuju Wamena, ibukota kabupaten Jayawijaya. Untuk menyaksikan festival ini, wisatawan tidak dipungut biaya apapun.
Wisatawan juga tidak perlu khawatir tidak tersedianya penginapan. Di sekitar distrik Wamena terdapat beberapa penginapan, bahkan di antaranya ada yang sudah berkelas internasional. Hal ini dikarenakan banyaknya turis mancanegara yang sangat tertarik menyaksikan festival Lembah Baliem serta menikmati keindahan alam Lembah baliem sendiri.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar