WISATA BUDAYA LEMBAH BALIEM ,
DISTRIK WAMENA, KABUPATEN JAYAWIJAYA, PROFINSI PAPUA, INDONESIA
Pesona
budaya lembah Baliem yang terletak di kabupaten Jayawijaya, Provinsi
papua menjadi daya tarik tersendiri bagi wisatawan lokal maupun
mancanegara. Satuhal yang membuat lembah Baliem terkenal adalah
diselenggarakannya Festival Lembah Baliem, atau yang lebih dikenal
dengan nama Festifal Lembah Baliem.
Festival
Lembah baliem pertama kali diadakan pada tahun 1989, sebelum
diadakannya festival tersebut, masyarakat di lembah Baliem yang
terdiri dari Suku dani, Suku Lani, Suku Yali masih sering mengadakan
perang antarsuku. Bagi mereka yang mendiami lembah baliem, perang
merupakan tradisi yang dilakukan secara turun temurun. Selain itu
perang juga memiliki makna yang dalam. Perang bukan ajang adu
kekuatan antarsuku, namun juga merupakan perlambangan kesuburan dan
kesejahteraan. Menuruk kepercayaan mereka yang mendiami Lembah
Baliem, jika tidak dilakukan perang panen dan ternak babi tidak akan
berhasil. Untuk menghindari jatuhnya korban dan dendam yang berlarut,
pemerintah memberlakukan larangan atas perang antar suku sejak
duapuluh tahun silam. Dan untuk mewadahi tradisi suku-suku di Papua
ini dibuatlah Festival lembah Baliem yang menyertakan perang
didalamnya. Festival ini berlangsung selama tiga hari dan
diselenggarakan pada bulan Agustus. Namun, tidak hanya ketiga suku
penghuni Lembah Baliem saja yang mengikuti Festival lembah Baliem,
juga suku-suku lain yang tinggal di kabupaten Jayawijaya juga ikut
berpartisipasi dalam festival ini
Keistimewaan
Pada
Festival Lembah Baliem, perang antarsuku dimulai dengan penentuan
skenario pemicu perang. Pemicu perang dapat berupa penculikan warga,
pembunuhan anak warga, maupun penyerbuan ladang yang baru dibuka.
Kemudian adanya pemicu tersebut akan menyebabkan warga lain akan
membalas dendam sehingga perangpun dilakukan. Keunikan dari atraksi
perang ini tidak menjadikan balas dendam atau permusuhan sebagai
tema. Tema yang diusung justru ungkapan yang bernilai positif dengan
harapan hari esok akan lebih baik dari hari ini.
Selain
atraksi tersebut wisatawan juga dapat menyaksikan perlombaan memanah,
melempar sage (melempar tongkat ke target yang telah ditentukan),
puradan (permainan menggulirkan anyaman rotan) dan sikoko (permainan
melemparkan pion ke sasaran yang telah ditentukan). Permainan
tersebut juga dapat diikuti oleh wisatawan yang hadir saat festifal
tersebut.
Akses
untuk dapat sampai ke Lembah Baliem, pengunjung harus melewati
bandara utama provinsi Papua, yakni Bandara Setani, pengunjung dapat
mengakses dengan menggunakan maskapai penerbangan dari Jakarta,
Surabaya atau Manado. Setibanya di bandara Setani, pengunjung dapat
meneruskan perjalan dengan pesawat jenis Hercules ataupun Twin Otter
menuju Wamena, ibukota kabupaten Jayawijaya. Untuk menyaksikan
festival ini, wisatawan tidak dipungut biaya apapun.
Wisatawan
juga tidak perlu khawatir tidak tersedianya penginapan. Di sekitar
distrik Wamena terdapat beberapa penginapan, bahkan di antaranya ada
yang sudah berkelas internasional. Hal ini dikarenakan banyaknya
turis mancanegara yang sangat tertarik menyaksikan festival Lembah
Baliem serta menikmati keindahan alam Lembah baliem sendiri.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar